JAKARTA, ITN- Negara-negara anggota ASEAN menyepakati tujuh upaya kerja sama di bidang pariwisata sebagai langkah mitigasi terhadap sektor yang dianggap paling terpukul paling dalam akibat pandemi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo mewakili Indonesia dalam pertemuan para menteri pariwisata negara-negara ASEAN dalam “Special Meeting of the ASEAN Tourism Ministers M-ATM on Coronavirus Disease 2019 COVID-19” pada Rabu malam 29/4/2020.“Kerja sama yang kuat dibutuhkan dalam upaya menangani bersama dampak COVID-19 dalam sektor pariwisata di kawasan ASEAN. Saatnya kita semua para anggota ASEAN untuk bersama. Dengan bersama kita bisa kuat,” kata tersebut menghasilkan joint statement yang memuat tujuh point hasil kesepakatan bersama seluruh menteri pariwisata dari negara-negara ASEAN untuk memperkuat kerja sama pariwisata, salah satu sektor ekonomi yang paling terpukul dalam para menteri sepakat untuk membina koordinasi ASEAN dalam mempercepat pertukaran informasi tentang perjalanan, terutama terkait standar kesehatan dan langkah-langkah lain yang diperlukan negara-negara anggota ASEAN dalam mengendalikan penyebaran wabah COVID-19 melalui peningkatan operasi Tim Komunikasi Krisis Pariwisata ASEAN ATCCT.Kedua, mengintensifkan kolaborasi Organisasi Pariwisata Nasional NTOs ASEAN dengan sektor-sektor ASEAN lain yang relevan, terutama di bidang kesehatan, informasi, transportasi, dan imigrasi serta dengan mitra eksternal ASEAN, untuk bersama-sama mengimplementasikan langkah-langkah yang komprehensif, transparan dan respons yang cepat dalam mitigasi dan mengurangi dampak COVID-19 serta krisis lain di masa para menteri juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama yang lebih erat dalam berbagi informasi dan praktik terbaik di antara negara-negara anggota ASEAN serta dengan mitra dialog ASEAN dalam mendukung sektor kerja sama ini juga mencakup penerapan kebijakan dan langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kepercayaan antara pengunjung domestik dan internasional ke Asia Tenggara, termasuk pengembangan standar dan pedoman dalam meningkatkan faktor keamanan dan kesehatan guna melindungi para pekerja dan masyarakat di industri perhotelan dan industri lainnya terkait para menteri pariwisata juga sepakat untuk mendukung pengembangan dan implementasi rencana pemulihan krisis pasca COVID-19 serta membangun kemampuan pariwisata ASEAN serta upaya promosi dan pemasaran pariwisata bersama dengan tujuan memajukan ASEAN sebagai single tourism para menteri sepakat untuk mempercepat penerapan kebijakan mikro dan makro ekonomi, memberikan dukungan teknis dan stimulus keuangan, pengurangan pajak, peningkatan kapasitas dan kemampuan, terutama keterampilan digital bagi para stakeholder industri perjalanan dan mempercepat kerja sama dengan mitra dialog ASEAN, organisasi internasional dan industri yang relevan untuk membangun Asia Tenggara yang tangguh dan siap untuk secara efektif menerapkan dan mengelola pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif setelah Angela Indonesia berkomitmen bersama seluruh negara anggota ASEAN untuk mendorong visi bersama melakukan mitigasi dan pemulihan sektor pariwisata, baik selama maupun usai pandemi COVID-19.“Beberapa studi menyatakan sedikitnya butuh waktu lima tahun bagi sektor pariwisata untuk kembali normal dari COVID-19. Tapi saya percaya ASEAN bisa lebih baik dari itu, pariwisata di regional kita akan pulih lebih cepat namun dengan satu kondisi kita harus perkuat kerja sama dan kolaborasi,” ungkap anggota ASEAN melaporkan kinerja pariwisata yang menurun sekitar 36 persen pada kuartal pertama 2020, dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 dan kedatangan wisatawan internasional tercatat menurun sekitar 34 persen, dan tingkat hunian kamar hotel saat ini berada pada titik terendah dan banyak terjadi pembatalan dalam industri tur dan anggota ASEAN pun kini telah merevisi atau sedang melakukan mengoreksi target mereka dalam jumlah kunjungan wisatawan internasional dan penerimaan dari sektor pariwisata.
ASEAN Association of Southeast Asian Nation dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Perbara atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara merupakan suatu organisasi kerjasama yang di bidang ekonomi dan geo-politik diantara negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok dan hal yang mendasari berdirinya organisasi tersebut adalah Deklarasi Bangkok yang ditandatangi oleh lima menteri luar negri negara-negara di Asia tenggara seperti Adam Malik Indonesia, Tun Abdul Razak Malaysia, Narsisco Ramor Filiphina, Thanat Koman Thailand, dan S. Rajaratnam Singapura. Adapun isi dari Deklarasi Bangkok adalah Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia TenggaraMeningkatkan perdamaian dan stabilitas regionalMeningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasiMemelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang adaMeningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia TenggaraTujuan pembentukan ASEANMaksud dan tujuan dibentuknya ASEAN adalah untuk menyatukan negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara melalui suatu bentuk kerja sama dalam bidang ekonomi maupun untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dari negara-negara tersebut seperti keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam ASEAN. Saat ini, ASEAN beranggotakan hampir seluruh negara-negara yang terletak di kawasan Asia tenggara kecuali Papua New Guinea. Adapun negara-negara tersebut adalah Indonesia sebagai negara pendiri ASEANMalaysia sebagai negara pendiri ASEANSingapura sebagai negara pendiri ASEANFiliphina sebagai negara pendiri ASEANThailand sebagai negara pendiri ASEANBrunai Darussalam mulai bergabung pada 7 Januari 1984Vietnam mulai bergabung pada 28 Juli 1995Laos mulai bergabung pada 23 Juli 1997Myanmar mulai bergabung pada 23 Juli 1997Kamboja mulai bergabung pada 16 Desember 1998Beberapa tahun terakhir ini, ASEAN melakukan penjajakan terhadap negara-negara yang berada disekitar wilayah ASEAN seperti Banglades, Timor Leste, Papua Nugini, Palau, dan Taiwan. Hal tersebut dilakukan guna perluasan keanggotaan dan tujuan dari dibentuknya ASEAN tercantum dalam deklarasi Asean yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 1967 di pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayan di wilayah Asia Tenggara. Hal tersebut dilakukan melalui usaha bersama dengan semangat kesamaan dan semangat persahabatan untuk memperkuat landasan masyarakat dari bangsa-bangsa di kawasan Asia tenggara yang damai dan perdamaian dan stabilitas regional yang dilakukan dengan jalan saling menghormati keadilan serta tertib hukum di dalam hubungan diantara negara-negara kawasan Asia Tenggara serta mematuhi prinsip-prinsip dari piagan Perserikatan Bangsa-Bangsa agar tidak menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kerjasama yang aktif serta saling bantu membantu diantara negara-negara anggota dalam memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama yang mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, administrasi, dan juga teknikSaling bantu membantu baik itu dalam bidang sarana-sarana latihan dan juga penelitian dalam bidang pendidikan, profesional, administrasi, dan dan menjalin kerjasama yang lebih efektif dalam rangka meningkatkan hasil pertanian, industri, perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan sarana dan prasarana pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup rakyat dari negara-negara kualitas ilmu pengetahuan diantara negara-negara anggotaMemelihara kerjasama yang erat dengan organisasi-organisasi internasional maupun regional lainnya dengan tujuan yang sama, serta untuk lebih menjajaki kemungkinan-kemungkinan diadakannya kerjasama yang lebih erat lagi satu sama melakukan kerjasama diberbagai bidang, diantaranya adalah 1. Kerjasama dalam bidang ekonomi yang ditujukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan ekonomi yaitu dengan menciptakan kesatuan ekonomi kawasan. Kerjasama yang dilakukan mencakup bidang perindustrian, perdagangan, dan pembentukan kawasan perdagangan bebas di ASEAN2. Kerjasama di bidang sosial dan budaya yang meliputi bidang kebudayaan, penerangan, pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam, kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, kepemudaan, penanggulangan narkoba, serta peningkatan administrasi dan kepegawaian di bidang politik dan keamanan yang ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas, dan perdamaian khususnya di kawasan ASEAN dan dunia pada kerja sama di berbagai bidangBentuk-bentuk kerjasama dalam bidang ini antara lain adalah Zone of Peace, Freedom and Neutrality ZOPFAN yaitu pembentukan kawasan damai, bebas, dan netralTreaty of Aminity and Cooperation TAC in Southeast Asia yaitu Traktat persahabatan dan kerjasamaTreaty and Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone SEANWFZ yaitu pembentukan Kawasan bebas Senjata Nuklir di Asia tenggaraSelain ketiga bentuk kerjasama tersebut, ASEAN juga memprakarsai forum kerjasama dalam bidang politik dan keamanan yang dikenal dengan ASEAN Regional Forum ARF adapun bentuk kerjasama yang dilakukan antara lain Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters MLAT atau Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang PidanaASEAN Convention on Counter Terorism ACCT yaitu konvensi ASEAN tentang pemberantasan terorismeDefence Ministers Meeting DMM yaitu pertemuan para menteri pertahanan yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamananPenyelesaian masalah Laut cina selatanKerjasama dalam bidang pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup terorisme, perdagangan obat-obatan terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan senjata ringan serta perdagangan manusia, bajak laut, kejahatan internet, serta kejahatan ekonomi internasionalKerjasama di bidang hukum, imigrasi dan kekonsuleran, serta kelembagaan antar parlemenPeran ASEAN bagi IndonesiaKeberadaan ASEAN memberikan arti yang penting bagi Indonesia. ASEAN merupakan salah satu kekuatan dunia dalam upaya menjaga serta mempertahankan perdamaian dan stabilitas wilayah yang dinamis. Selain itu ASEAN juga diharapkan mampu mengatasi berbagi tantangan serta memanfaatkan peluang yaitu sebagai suatu organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi dan pembangunan, serta kerjasama dalam bidang sosial budaya, dan juga sebagai wahana guna mewujudkan kepentingan masyarakat. Adapun peran ASEAN yang bisa dirasakan oleh Negara kesatuan Republik Indonesia antara lain 1. Dalam bidang ekonomiPada kenyataannya, hasil produksi barang-barang di Indonesia masih belum mampu untuk bersaiong dengan produk-produk yang berasal dari luar negeri. Dengan kondisi yang demikian, pemerintah sudah seharusnyalah dapat mengendalikan sistem perdagangan baik di dalam maupun di luar negeri sehingga kurva ekspor barang tidak lebih kecil daripada kurva import barang. ASEAN memiliki peran yang cukup penting dalam perkembangan perekonomian di Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang yaitu dengan meningkatkan kinerja serta kredibilitas bangsa Indonesia. ASEAN sangat membantu Indonesia dalam rangka mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kompetisi pasar bebas diantara negara-negara ASEAN. Selain itu, Indonesia juga mampu melakukan penekanan terhadap perdagangan produk manufaktur yang berasal dari luar negeri. Dengan menjadi anggota ASEAN, kapasitas ekonomi Indonesia dalam berintegritas ke ekonomi global menjadi semakin kuat, yaitu dengan meningkatkan daya tarik ekonomi ASEAN melalui single market and production satu contoh keuntungan bagi Indonesia menjadi anggota ASEAN dalam bidang ekonomi adalah dengan dibangunnya pabrik pembuatan pupuk seASEAN yang berada di wilayah Indonesia, yaitu di propinsi Dalam bidang PolitikIndonesia menempatkan ASEAN sebagai soko guru bagi politik luar negri yang dianutnya, dimana dengan terciptanya kawasan wilayah Asia Tenggara yang stabil, damai, aman, kondusif, serta terjalinnya hubungan yang harmonis diantara negara-negara di kawasan tersebut merupakan hal yang penting serta sebagai modal dasar dari pembangunan bangsa Indonesia. baca fungsi partai politikDengan menjadi salah satu anggota organisasi tersebut, maka Indonesia menjadi lebih dihormati oleh negara-negara wilayah serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi lebih terjamin, terutama untuk menghindari penggunaan wilayah di negara-negara anggota ASEAN yang dapat membahayakan sekretariat serta perutusan negara-negara tetap ASEAN di Jakarta akan meningkatkan frekuensi pertemuan ASEAN di negara kita ini. Hal tersebut dapat menjadi sarana untuk lebih memperkenalkan Indonesia kepada dunia internasional, khususnya bagi negara-negara anggota Dalam Bidang sosial dan budayaKerjasama ASEAN membawa dampak yang positif bagi peningkatan kesadaran serta penghormatan masyarakat di kawasan tentang keanekaragaman budaya, kearifan lokal, serta warisan-warisan leluhur bangsa Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan ASEAN dalam bidang budaya adalah dengan membentuk forum tahunan tingkat menteri pariwisata ASEAN sebagai wadah pemasyarakatan serta pemajuan sektor pariwisata. Kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat kaya akan keanekaragaman seni, budaya, maupun sumber daya lainnya. Keramahtamahan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan asing. baca cara melestarikan budayaSelain dalam bidang budaya, ASEAN juga telah banyak berkontribusi bagi kehidupan sosial masyarakat indonesia, diantaranya adalah dengan melakukan program pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi masalah kemiskinan yaitu dengan meningkatkan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan sosial, informasi, serta pemanfaatan teknologi dan Dalam Bidang Pertahanan dan KeamananMelalui kerjasama yang lebih intensif diantara negara-negara anggota ASEAN, maka potensi ancaman maupun tindak kejahatan lintas negara akan semakin berkurang. Hal tersebut akan menciptakan kondisi kawasan yang lebih kondusif bagi Indonesia khususnya dalam mengkonsentrasikan sumber dayanya untuk meningkatkan pembangunan satu contoh bentuk kerjasama Indonesia dengan negara-negara anggota ASEAN dalam bidang pertahanan dan keamanan adalah dengan diadakannya latihan perang bersama antara TNI Angkatan Laut Indonesia dengan tentara Singapura. Dengan kerjasama tersebut maka Indonesia dapat menunjukkan pada dunia internasional bahwa kekuatan militer yang dimilikinya masih kuat dan mampu disandingkan dengan tentara dari negara yang lain. baca tugas dan fungsi TNI Polri5. Dalam Bidang Ilmu PengetahuanIndonesia dan negara-negara anggota ASEAN sering melakukan pertukaran mahasiswa. Tentu saja hal tersebut akan dapat menambah wawasan bagi anak bangsa untuk lebih mengenal dunia internasional serta mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan Utama ASEANASEAN merupakan organisasi kerjasama regional yang memiliki prinsip-prinsip utama sebagai berikut Menghormati perbedaan, kesamaan, kedaulatan, integritas wilayah negara, serta identitas nasional dari setiap negara anggotaHak dan kewajiban warga negara bagi setiap negara anggota untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif, atau koersi pihak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggotaMenyelesaikan perbedaan dan perdebatan dengan jalan damaiPenolakan terhadap penggunaan kekuatan yang mematikanMenjalin kerjasama yang efektif diantara sesama negara anggota[accordion] [toggle title=”Baca juga artikel ppkn lainnya ”]fungsi DPR fungsi MPRBPUPKIhak perlindungan anakfungsi WTOfungsi dewan keamanan PBBfungsi APBNfungsi majelis umum PBBperan Indonesia dalam ASEAN dan PBBmanfaat UUD Republik Indonesiapenyebab terciptanya masyarakat majemuk dan multikultural[/toggle] [/accordion]
5Keuntungan Letak Geografis Indonesia dalam Berbagai Bidang. Letak geografis adalah letak suatu wilayah yang dilihat dari keadaan permukaan bumi dan kemudian didasarkan pada keadaan alam sekitar. Secara umum letak geografis suatu wilayah ditentukan dalam berbagai segi seperti segi astronomis, fisiografis, geologis dan sosial budaya. Secara
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pariwisata sosial merupakan suatu bentuk pendekatan pariwisata yang umumnya didukung oleh pemerintah guna memberikan kesempatan kepada mereka yang tidak mampu untuk melakukan perjalanan wisata. Konsep ini bertujuan untuk memperluas aksesibilitas terhadap pengalaman wisata dan menyediakan kesempatan bagi kelompok masyarakat yang sebelumnya terbatas dalam mengakses destinasi pariwisata sosial didasarkan pada konsep tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam hal ini, bisnis dan industri pariwisata bertanggung jawab untuk memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi komunitas yang dikunjungi. Dengan cara ini, pariwisata sosial dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan mengurangi kesenjangan satu tujuan utama dari pariwisata sosial adalah memberikan aksesibilitas yang lebih luas terhadap pariwisata bagi mereka yang kurang mampu secara finansial. Dalam banyak negara, program-program pariwisata sosial didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak, kelompok masyarakat terpinggirkan, dan individu yang mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan perjalanan wisata. Pemerintah seringkali memainkan peran penting dalam mendukung dan mempromosikan pariwisata sosial. Mereka dapat memberikan dukungan keuangan, mendorong kerjasama antara sektor publik dan swasta, serta menciptakan kebijakan yang memfasilitasi pengembangan pariwisata sosial. Pemerintah juga dapat memfasilitasi aksesibilitas fisik dan infrastruktur yang diperlukan untuk melayani pengunjung dari berbagai latar belakang. Pariwisata sosial menawarkan berbagai kesempatan budaya dan rekreasi kepada berbagai kelompok masyarakat. Destinasi wisata yang terlibat dalam pariwisata sosial sering kali menyediakan program-program edukatif dan kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat. Ini dapat mencakup kunjungan ke situs-situs budaya, pertunjukan seni tradisional, pelatihan keterampilan, dan partisipasi dalam kegiatan manfaat budaya, pariwisata sosial juga dapat memberikan manfaat ekonomi. Dengan adanya pengunjung yang datang ke daerah yang sebelumnya kurang berkembang, dapat meningkatkan pendapatan lokal dan menciptakan lapangan kerja baru. Ini dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan di daerah-daerah tertentu dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang dalam melaksanakan pariwisata sosial, penting untuk mempertimbangkan dampak negatif yang mungkin timbul. Over-tourism, misalnya, dapat terjadi jika destinasi pariwisata sosial tidak diatur dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, kemacetan lalu lintas, dan konflik sosial di antara masyarakat setempat. Lihat Ilmu Sosbud SelengkapnyaKerangkakerjasama kKawasan perdagangan bebas ASEAN-China (ASEAN -China free Trade Area, ACFTA) yaitu suatu kesepakatan i n i ditandatangani di Phnom Penh, Camboja pada 04 november 2002 lalu dengan ditunjukkan bagi pembentukkan kawasan perdagangan bebas pada tahun 2010, tepatnya 01 januari 2010. Setelah pembentukan ini ia hanya menjadi 1. Aspek Aktivitas dan Fasilitas dalam pengembangan sebuah objek wisata dibutuhkan adanya fasilitas yang berfungsi sebagai pelengkap dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan wisatawan yang bermacam-macam. Menurut Bukart dan Medlik 1974;133, fasilitas bukanlah merupakan faktor utama yang dapat menstimulasi kedatangan wisatawan ke suatu destinasi wisata, tetapi ketiadaan fasilitas dapat menghalangi wisatawan dalam menikmati atraksi wisata. Pada intinya, fungsi fasilitas haruslah bersifat melayani dan mempermudah kegiatan atau aktivitas pengunjung/wisatawan yang dilakukan dalam rangka mendapat pengalaman rekreasi. Di samping itu, fasilitas dapat pula menjadi daya tarik wisata apabila penyajiannya disertai dengan 33 keramahtamahan yang menyenangkan wisatawan, dimana keramahtamahan dapat mengangkat pemberian jasa menjadi suatu atraksi wisata. Bovy dan Lawson 1979;9 menyebutkan bahwa fasilitas adalah atraksi buatan manusia yang berbeda dari daya tarik wisata yang lebih cenderung berupa sumber daya. 2. Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya dalam analisa sosial ekonomi membahas mengenai mata pencaharian penduduk, komposisi penduduk, angkatan kerja, latar belakang pendidikan masyarakat sekitar, dan penyebaran penduduk dalam suatu wilayah. Hal ini perlu dipertimbangkan karena dapat menjadi suatu tolak ukur mengenai apakah posisi pariwisata menjadi sektor unggulan dalam suatu wilayah tertentu ataukah suatu sektor yang kurang menguntungkan dan kurang selaras dengan kondisi perekonomian yang ada. Selanjutnya adalah mengenai aspek sosial budaya, dimana aspek kebudayaan dapat diangkat sebagai suatu topik pada suatu kawasan. Dennis L. Foster menjelaskan mengenai Pengaruh Kebudayaan cultural influences sebagai berikut “Para pelaku perjalanan tidak membuat keputusan hanya berdasarkan pada informasi pemrosesan dan pengevaluasian. Mereka juga dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, masyarakat, dan gaya hidupnya. Kebudayaan itu cenderung seperti pakaian tradisional dan kepercayaan pada suatu masyarakat, religi, atau kelompok etnik ethnic group”. 34 Potensi dan Kendala Pengembangan Pariwisata Adapun kendala-kendala yang akan dihadapi dalam pengembangan pariwisata, antara lain adalah 1 Rendahnya mutu pelayanan dari para penyelenggara pariwisata, persaingan yang tidak sehat di antara para penyelenggara pariwisata serta kurangnya pemahaman terhadap pentingnya pelindungan konsumen yang sangat ditekankan. 2 Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan pariwisata merupakan kendala. Sebab banyak rencana pengembangan yang gagal karena kurang mendapat dukungan dari masyarakat akibat rendahnya kesadaran tersebut. 3 Kurangnya modal dan rendahya sumberdaya manusia, terutama tenaga yang terampil dan profesional dalam hal manajerial di bidang pariwisata merupakan kendala yang seringkali muncul terutama pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia Suara Pembaruan, 5 Peb. 199910. Sumberdaya manusia merupakan komponen utama dan penentu, terutama dalam menjalan pekerjaan pada jajaran frontlinters, yakni mereka yang bertugas memberikan pelayanan langsung kapada para wisatawan Suara Karya, 25 Pebruari 19988. 4 Keterbatasan dukungan sarana dan prasarana penunjang merupakan juga salah satu permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Dimana dukungan sarana dan prasarana merupakan faktor penting 35 untuk keberlanjutan penyelenggaraan kegiatan pariwisata, seperti penyediaan akses, akomodasi, angkutan wisata, dan sarana prasarana pendukung lainnya. Masih banyak kawasan wisata yang sangat berpotensi tetapi masih belum didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu sarana dan prasarana yang dibangun hanya untuk kepentingan lokal saja, belum dapat. 5. Dampak Objek Wisata Tempat wisata tentu memilik dampak dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini dikatakan oleh Gee 198912 dalam bukunya yang berjudul “The Travel Industry”, mengatakan bahwa “as tourism grows and travelers increases, so does the potencial for both positive and negative impacts”. Gee mengatakan adanya dampak atau pengaruh yang positif maupun negatif karena adanya pengembangan pariwisata dan kujungan wisatawan yang meningkat. Masyarakat dalam lingkungan suatu objek wisata sangatlah penting karena mereka memiliki kultur yang dapat menjadi daya tarik wisata, dukungan masyarakat terhadap tempat wisata berupa sarana kebutuhan pokok untuk tempat objek wisata, tenaga kerja yang memadai dimana pihak pengelola objek wisata dan memuaskan masyarakat yang memperlukan pekerjaan dimana membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Dampak pariwisata merupakan perubahan-perubahan yang terjadi terhadap lingkungan hidup sebelum adanya kegiatan pariwisata dan setelah adanya kegiatan pariwisata baik langsung maupun tidak langsung yang berupa dampak fikis dan non fisik Pitana & Gayatri, 2015. Pariwisata 36 memberikan kontribusi di sektor akomodasi seperti hotel, rumah makan, dan perdagangan produk daerah seperti cinderamata atau oleh-oleh berupa pangan khas tradisional. Selain itu, para wisatawan juga membutuhkan konsumsi selama melakukan kegiatan wisata. Sehingga berdasarkan uraian diatas maka, dampak-dampak yang terjadi ketika pariwisata telah di buka untuk umum itu sangat berpengaruh kepada masyarakat sekitar ketika memberikan kontribusi atau sumbangsih yang bagus maupun kurang bagus. Pengertian Objek Wisata Objek wisata atau “Tourist Atracction” adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Dalam Ilmu Kepariwisataan, Objek Wisata merupakan segala yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat. Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan pasal 1 ayat 5, Objek Wisata atau disebut Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yag merupakan keaneragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Wardiyanta 2006 memberikan penjelasan tentang yang dimaksud dengan objek wisata adalah sesuatu yang menjadi pusat daya tarik wisatwan dan dapat memberikan kepuasan pada wisatawan. Hal yang dimaksud berupa a. Berasal dari alam, misalnya pantai, pemandangan alam, pegunungan, hujan, dan lain-lain. 37 b. Merupakan hasil budaya, misalnya museum, candi, dan galeri. c. Merupakan kegiatan masyarakat keseharian, misalnya tarian, karnaval, dan lain-lain. Dari berdasarkan pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa objek wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu. Dampak Pariwisata dalam Bidang Sosial dan Ekonomi Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dalam ketersediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan penduduk, standar hidup serta adanya keterkaitan dengan sektor-sektor produktivitas. Di samping itu, pariwisata juga berpengaruh terhadap pendapatan bagi pemerintah dalam hal penarikan pajak Pendapatan Asli Daerah PAD pada pengelolaan pariwsata itu sendiri, sebagai dampak dari pengembangan dimana pajak diperoleh akan mampu memberikan manfaat pada pembangunan ke depan, guna menjadi sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat dan pemerintah. Pengertian sosial ekonomi jarang dibahas secara bersamaan. Pengertian sosial dalam ilmu sosial menunjuk pada objek yaitu masyarakat. Sedangkan dalam departemen sosial menunjukan pada kegiatan yang ditunjukan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan yang ruang lingkup pekerjaan dan kesejahteraan 38 sosial. Seperti yang dikatan oleh Rudi dan Samsul bahwa istilah ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani yaitu “oikos” yang berarti keluarga atau rumah tangga dan “nomos” yaitu peraturan, aturan, hukum. Maka secara garis beras ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Dalam penelitian ini yang dimaksud dampak sosial ekonomi adalah perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat, yaitu masyarakat yang secara langsung terlibat atau terkena dampak dengan adanya objek Agrowisata Petik Jeruk seperti petani petik jeruk, karyawan objek wisata petik jeruk, petugas parkir, dan lainnya. Kesejahteraan Sosial Berkembangnya kesejahteraan sosial dapat dilihat dari keberhasilan sesuatu perencanaan sosial dalam masyarakat tertentu. Berhasilnya suatu perencanaan sosial akan membawa dampak yang sangat baik terhadap kesejahteraan sosial pada umumnya. Berhasilnya perencanaan sosial dapat dilihat dari digunakannya teknik-teknik baru yang semakin canggih bagi para perencana dan dipekerjakan sejumlah rencana baru. Kesejahteraan sosial adalah wujud pencapaian dari pembangunan sosial terlaksana secara kontinyu, maka tak ayal kesejahteraan sosial maka diperlukan adanya konsep perencanaan yang sangat strategis guna memudahkan ruang gerak setiap para 39 pekerja sosial nantinya dalam upaya membangun kesejahteraan sosial masyarakat Dian Conyers, 19814. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat diperlukan adanya upaya pemberdayaan masyarakat yang relevansi. Hal ini berguna untuk menyeimbangakan antara pembangunan masyarakat dengan kesejahteraan sosial yang akan dicapai nantinya. Memahami secara komprehensif serangkaian potensi dan kelemahan kawasan pedesaan seperti dikemukakan diatas, hendaknya diperlukan suatu upaya untuk memperdayakan masyarakat. Upaya pemberdayaan harus lebih bertumpu pada pengembangan potensi khusus yang dimiliki kawasan serta didukung oleh kerjasama sinergis dengan kekuatan ekonomi lainnya. Dengan demikian terwujud strategis pembagunan tidak lagi mementingkan pertumbuhan ekonomi tetapi seharusnya lebih mementingkan pemerataan kesempatan. Dalam pembangunan yang berpusat pada rakyat relevan dengan kebijakan desentralisasi dalam penanganan masalah sosial. Pendekatan ini menyadari pentingnnya kapasitas masyarakat untuk menigatkatkan kemandirian dan kekuatan internal atas sumber daya materi dan non material yang penting dalam pembangunan yang berpusat pada rakyat menekankan pada pemberdayaan, yang memandang inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya pembanguanan utama dan memandang kesejahteraan material dan spiritual mereka sebagai tujuan yang dicapai oleh proses pembangunan Uphoff, 199718. 40 C. Kerangka Pikir Ada beberapa desa di Kecamatan Malang yang dimemiliki potensi sebagai desa wisata, salah satunya Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang yang memiliki potensi agrowisata sehingga dapat dikembangkan dan dipasarkan sebagai desa wisata. Dalam pengembangan potensi desa wisata yang berbasis agrowisata ini sistem pelaksanaanya yang terpadu dan terkordinasi untuk pengembangan dalam bidang pariwisata sekaligus perkebunan, sehingga kaitannya dengan pelestarian lingkungan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut. Pengelolaan desa wisata antara kemitraan pemerintah dan swasta dalam proses pembangunan kepariwisataan merupakan salah satu cara yang sangat strategis dalam penyediaan infrastruktur dan pelayanan publik, dalam hal ini pihak pemerintah bertanggung jawab dan harus akuntabel bagi penyediaan jasa publik dan tetap menjaga kelangsungan kepentingan publik. Dalam pengembangan desa wisata, pemerintah sebagai regulator dan pendukung pelaksanaan pembangunan pariwisata. Dan swasta sebagai salah satu pelaku industri pariwisata yang mengembangkan atau melaksanakan pembangunan kegiatan pariwisata. Dalam strategi pengembangnnya penataan kebijakan serta manajemen daya tarik wisata dan produk pariwisata harus dikelola secara baik agar potensi yang ada di desa tersebut dapat dikembangkan secara maksimal. Sehingga bentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya pengembangan pariwisata menjadi dampak positif bagi keberlangsungan kehidupan ekonomi mereka. 41 Kawasan Wiasata Petik Jeruk memiliki potensi yang mengandung nilai sosial ekonomi yang berdampak pada pendapatan ekonomi serta berdampak sosial bagi keberlangsungan masyarakat yang berada dikawasan sekitar, serta berguna membantu masyarakat yang ada disekitar kawasan Wisata Petik Jeruk agar lebih menyadari pentingnya wisata tersebut bagi peningkatan perekonomian masyarakat lokal. Kerangak pikir dalam penelitian ini dapat dilihat dari gambar berikut Dampak Sosial 1. Pola pikir kreatif dari masyarakat 2. Perubahan cara berfikir dalam mengembangkan desa Dampak Ekonomi 1. Membuka lapangan pekerjaan 2. Membuka peluang usaha Bagaimana dampak sosial dan ekonomi objek Agrowisata Petik Jeruk terhadap masyarakat di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pengembangan Agrowisata Petik Jeruk untuk meningkatkan sosial ekonomi masyarakat di Desa Selorejo Dampak Sosial Ekonomi Pengembangan Destinasi Kawasan Agrowisata Petik Jeruk Pengembangan yang berbasis penambahan SDM serta perbaikan fasilitas sarana dan prasarana Bagaimana proses penyelengaraan destinasi kawasan objek Agrowisata Petik Jeruk di Desa Selorejo 42 Gambar Kerangka Berfikir Sumber Data yang telah dikelola peneliti 2019 BAB 3 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian yang berjudul “Dampak Sosial Ekonomi Pengembangan Destinasi Kawasan Agrowisata Petik Jeruk” peneliti menggunakan jenis penelitian metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif sendiri memperoleh data dari hasil observasi dan wawancara. “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem Kajian Teori 1. Pariwisata 2. Pengertian Agrowisata 3. Pemerintah Daerah 4. Pengembangan 5. Dampak Objek Pariwisata Feedback/Solusi dari Peneliti Terdahulu 1. Peran dan dukungan masyarakat yang sangat penting. 2. Wisata yang dikelola secara bersama-sama masyarakat 3. Memberikan pelayan yang baik, seperti perawatan infrastruktur, sarana dan prasarana 4. Kerjasama dari peran Dinas Pariwisatadan Pihak Swasta 5. Pentingnya peran Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat 43 pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki Moh. Nasir, 199963” Menurut Denzin dan Lincoln 19948, kata kualitatif menyatakan penekanan pada proses dan makna yang tidak diuji, atau diukur dengan setepat-tepatnya, dalam istilah-istilah kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensi. Sedangkan Denzin & Lincoln dalam Ahmadi 201414 mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah multimetode dalam fokus, termasuk pendekatan interpretif dan naturalistik terhadap pokok persoalannya. Ini berarti para peneliti kualitatif menstudi segala sesuatu dalam latar alamiahnya, berusaha untuk memahami atau menginterpensi fenomena dalam latar alamiyahnya, berusaha untuk memahami atau menginterpensi fenomena dalam hal makna-makna yang orang-orang berikan pada fenomena tersebut. Penelitian kualitatif mencakup penggunaan dan pengumpulan beragam material empiris yang digunakan-studi kasus, pegalaman personal, introspektif, kisah hidup, dan teks wawancara, observasi, sejarah, interaksional, dan teks visual- yang mendeskripsikan momen-momen rutin dan problematik serta makna dalam kehidupan individual. Secara garis besar, penelitian kualitatif memiliki tiga komponen utama sebagaimana yang dikemukakan oleh Strauss yang dikutip oleh Rulam Ahmadi 201416. 1. Ada data yang datang dari berbagai sumber. Wawancara dan Observasi merupakan sumber-sumber yang paling umum digunakan. 44 2. Dalam penelitian kualitatif terdiri atas prosedur-prosedur analisi atau interpretasi yang berbeda yang digunakan untuk sampai pada temuan atau teori. Prosedur-prosedur itu termasuk teknik-teknik untuk konseptualisasi data. Proses ini disebut “pengodean” coding, yang bermacam-macam karena pelatihan, pengalaman dan tujuan peneliti. Prosedur-prosedur lain juga merupakan bagian proses analisis. Hal ini mencakup sampling non-statistik, penulisan memo, dan pendiagraman hubungan-hubungan konseptual. 3. Laporan tertulis dan verbal. Hal ini bisa ditunjukkan dalam jurnal-jurnal atau konferensi ilmiah serta mengambil bentuk-bentuk yang beragam bergantung pada audiensi dan aspek temuan teori yang ditunjukkan. Misalnya, seseorang bisa memaparkan peninjauan luas overview seluruh temuan atau diskusi mendalam tentang satu bagian dari kajian. B. Fokus Penelitian Menentukan fokus memiliki dua tujuan utama. Pertama, fokus itu membangun batasan-batasan boundaries untuk studi. Fokus menetukan wilayah inkuiri. Kedua, fokus itu menetukan kriteria inklusi-eksklusi inclussion-exclussion criteria untuk informasi baru yang muncul Patton, 1980228. Dengan adanya kejelasan maupun kemampuan fokus dalam penelitian, akan mempermudah peneliti dalam mengambil keputusan tepat bagaimana memilih data yang akan dikumpulkan maupun data yang tidak diperlukan. 45 Dengan begitu fokus penelitian tidak akan terjebak dengan volume data yang terdapat di lapangan. Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan dalam BAB I, maka terdapat fokus penelitian ini adalah 1. Memfokuskan bagaimana dampak sosial ekonomi terhadap masyarakat di sekitar kawasan Agrowisata Petik Jeruk a. Dampak dalam bidang sosial - Perubahan pola berpikir masyarakat dalam mengembangankan desa wisata dengan cara yang lebih kreatif. b. Dampak dalam bidang ekonomi - Membuka lapangan pekerjaan, - Membuka peluang uaha, - Meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. 2. Memfokuskan bagaimana proses penyelenggaraan di kawasan Agrowisata Petik Jeruk a. Gambaran dari proses awal dibukanya Agrowisata Petik jeruk. 3. Memfokuskan kendala apa saja yang dihadapi selama proses pengembangan berlangsung a. Kurangnya sumber daya manusia SDM - Penambahan SDM dalam bidang tour guide. b. Kurangnya failitas sarana dan prasarana - Perbaikan dan pelebaran jalan kelokasi wisata petik jeruk, - Pembangunan kantor kerja, 46 - Perluaan area parkir bis atau elf dan kendaraan pribadi wisatawan. C. Lokasi dan Situs Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat atau letak dimana penelitian ini akan dilaksanakan, untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Upaya yang harus dilakukan dalam menentukan lokasi adalah kegiatan yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan peneliti dalam lokasi penelitian nantinya. Lokasi penelitian merupakan tempat yang sebenarnya peneliti menangkap fenomena dari objek yang ditelitinya sehingga memperoleh data atau informasi yang diperlukan, sedangkan situs penelitian adalah tempat dimana peneliti bisa menangkap keadaaan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti guna memperoleh data maupun informasi yang dibutuhkan. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Selorejo Kecamatan Dau, Kabupaten Malang sedangkan situs penelitiannya langsung terjun ke kebun serta ke masyarakat dan si pengelola atau ketua dari pendiri Agrowisata Petik Jeruk. D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil tiga teknik, yaitu diantaranya 1. Wawancara interview adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang 47 memberikan jawaban atas pertanyaan .